Sabtu, 26 Juli 2008

Menkominfo: Buku Elekronik Hemat Ongkos

Menkominfo: Buku Elekronik Hemat Ongkos
/
Minggu, 20 Juli 2008 11:39 WIB
Laporan Wartawan Kompas, Adi Sucipto
LAMONGAN, MINGGU - Menteri Komunikasi dan Informasi M Nuh mengatakan buku elektronik yang bisa diunduh dari internet bisa menghemat biaya dan waktu. Menurut dia buku tersebut bisa diakses dari seluruh wilayah Indonesia oleh seluruh kalangan.
"Misal dari yang dari Papua bisa mengakses tanpa menunggu kiriman bukunya. Mereka bisa mengunduh gratis tanpa harus menunggu kiriman bukunya. Ini memangkas jaringan distribusi dan menghemat biaya produksi," kata Nuh usai mejadi pembicara Rakor dan Seminar Nasional Pimpinan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama se-Jatim di Universitas Islam Darul Ulum Lamongan Minggu (20/7).
Nuh memaparkan strategi peningkatan perguruan tingggi NU. Buku elektronik bertujuan meringankan beban masyarakat. Tetapi daerah tertentu aksesibilitas kurang sehingga perlu peran dari kabupaten kota turut menyebarluaskan ke wilayah kecamatan. "Ini berlaku pararel jadi masyarakat punya pilihan. Setelah terhubung dengan server depdiknas masyarakat bisa akses buku via internet," tegasnya.
Namun program tersebut dinilai masih menyulitkan sekolah. Kepala SMA Negeri 1 Padangan Bojonegoro Surojo menyatakan mengunduh bukunya memang digratiskan, tetapi kenyataannya belum semua wilayah terjangkau internet.
Bila harus mengunduh internet, belum semua masyarakat melek internet. "Rental internetnya saja per jam Rp 3.000 belum termasuk mencetaknya. Kalau dihitung jatuhnya harga juga tetap mahal juga dan repot. Itu belum termasuk jarak tempuh rumah dengan warung internet jauh, sementara belum semua sekolah dilengkapi fasilitas internet atau kalaupun ada unitnya terbatas," katanya.
M Nuh usai membuka rakor dan seminar di Unisda Lamongan juga memberikan pernyataan terkait krisis listrik. Menurut dia istilah itu kurang pas Indonesia belum krisis listrik tetapi terjadi defisit 600 megawatt (MW) setiap Senin hingga Jumat. Sementara pada Sabtu surplus 1.000 MW dan Minggu surplus 1.500 MW.
"Pilihannya hanya dua yakni pemadaman bergilir karena terjadi defisit atau kegiatan produksi dialihkan Sabtu dan Minggu. Jadi pekerja yang biasanya Sabtu Minggu libur bisa bekerja dan liburnya dialihkan saat terjadi defisit," kata Nuh.Adi Sucipto Sent from my BlackBerry © Wireless device from XL GPRS/EDGE/3G Network

Tidak ada komentar: